Iklan sebagai
sebuah pesan yang disampaikan oleh
komunikator, secara prinsip, sebenarnya iklan telah dilakukan manusia sejak
5000 tahun sebelum masehi
Sejarah Iklan
Menurut Wright
(1978) sebagaimana dikutip oleh Alo Liliweri (1992), perkembangan iklan cetak
sebagaimana dikenal sekarang ini sudah di lakukan mulai zaman Mesopotamia dan
Babilonia yang terjadi kurang lebih 3000 SM. Pada saat itu, iklan menggunakan logo, tanda (sign) dan simbol-simbol visual sebagai
wahana periklanan yang di tempelkan pada produk-produk yang di perdagangkan. Simbol-simbol
tersebut di gunakan untuk menandai ciri khas produk mereka dengan produk yang
lain, sekaligus sebagai penanda keunggulan produk tersebut.
Menurut Jack
Angel (1980), bentuk iklan yang palik awal adalah disampaikan melalui
komunikasi lisan. Yaitu penyampaian pesan dari komunikator pada komunikannya
dalam bentuk personal yang dilakukan secara tatap muka melalui mulut ke mulut (word of mounth). Bentuk kegiatan iklan
seperti ini terjadi khususnya ketika zaman Batu Muda, yang terjadi kurang lebih
5000 tahun sebelum masehi. Sedangkan pada masa Yunani kuno, praktik periklanan
lisan masih banyak di lakukan oleh para penjaja barang (salesma) yang berteriak
keliling kota. Menurut Jack Angel (1980), praktek periklanan semacam ini
mendapat tempat karena kebanyakan masyarakat (sekalipun kelas atas), banyak
yang tidak mampu baca tulis. Mereka akan lebih mengerti simbol-simbol visual
bukan tertulis dan komunikasi verbal.
Pada zaman Romawi
kuno, iklan juga digunakan dalam bentuk stempel batu. Stempel tersebut banyak
digunakan oleh para dukun untuk menjajakan ramuan obat-obatan yang di buatnya. Stempel
tersebut sering di capkan pada punggung budak belian. (Ratna Noviani,
2002:2-3). Sedangkan pada zaman peradaban seperti Mesir, penyampaian pesan
dilakuakan antara lain menggunakan pahatan batu yang di pahat di
dinding-dinding piramid. Masyarakat mengetahui berbagai informasi tentang raja
dan kekuasaannya juga melalui dinding piramid tersebut.
Pengertian Iklan
Otto Klepper
(1986), seorang ahli periklanan terkenal asal Amerika merupakan orang yang
berjasa besar dalam meruntut asal muasal istilah advertising . dalam bukunya yang berjudul Advertising Producere, dituliskan bahwa istilah advertising berhasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan
kepada pihak lain. Sedangkan di Prancis disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. Sementara
Bangsa Belanda menyebutnya sebagai advertentie.
Bangsa-bangsa Latin menyebutnya dengan istilah advertere yang berarti
berlari menuju ke depan. Sedankan bangsa Arab menyebutnya dengan sebutan I’lan
yang berarti pengumuman.
Menurut Dunn dan
Barban (1978) menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non
personal yang di sampaikan lewat media dengan membayar ruang yang di pakainya
untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen
oleh perusahaan, lembaga non-komersial, maupun pribadi yang berkepentingan
(Dunn & Barban 1978:8). Secara lengkap
Alo Liliweri menuliskan bahwa iklan juga merupakan sebentuk penyampaian pesan
sebagaimana kegiatan komunikasi lainnya.
Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat
penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan
layanan, serta gagasan atau ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi
yang persuasif (Liliweri,1992:20).
1. Adanya
Pesan Tertentu
Pesan yang disampaikan oleh sebuah
iklan terbagi menjadi dua. Yaitu Verbal dan Non verbal.
a.
Pesan Verbal
Pengertian Pesan Verbal adalah pesan yang di sampaikan baik secara lisan
maupun tulisan.
- Merupakan rangkaian kata-kata yang tersusun dari huruf vokal dan konsosnan yang membentuk makna tertentu
- Dapat di sampaikan melalui media cetak dan audio visual
b.
Pesan Non verbal
Semua
pesan yang bukan termasuk pesan verbal.pesan non verbal dapat berupa Pesan non
verbal visual, non verbal auditif, ataupun non verbal non visual.
a. Kinestik
Pesan
ini berwujud gerakan-gerakan tubuh/badan. Dapat berupa gerakan dari sebagian
atupun keseluruhan maupun benda-benda yang di gerakkan oleh pelaku komunikasi.
seperti
: Lambaian tangan, gelengan dan anggukan kepala, kedipan mata, cibiran mulut
dan sebagainya.
b. Proksemik
Pesan
ini berbentuk jarak fisik yang dilakukan antara komunikator dan komunikan. Ada tiga
bentuk jarak dalam komunikasi : - jarak sosial, yaitu jarak antara pembicara dengan khalayaknya. Seperti ceramah, seminar dll.
- Jarak pribadi, adalah jarak yang kurang lebih sepanjang ujung lengan kita. Jika di ukur kurang lebih sejauh 1 meter.
- Jarak intim, adalah jarak yang terjadi bila kita berdekatan, bahkan sampai bersentuhan dengan orang lain. Merangkul, memeluk datau mecium adalah sebagian dari jarak intim.
Sedangkan
pesan non verbal auditif adal pesan yang hanya dapat di terpa melalui indra
pendengaran (telinga). Bentuk pesan non verbal auditif yaitu paralinguistik. Bentuk
pesan ini berupa penekanan kata-kata sehingga memiliki makna yang berbeda-beda
pula.
Kata yang di ucapkan
|
Arti kata sesuai pengucapan
|
Pergi
|
Menginformasikan
|
Pergi ?
|
Bertanya
|
Pergi !!
|
Memerintahkan (bisa berarti
mengusir
|
Pergi ?!
|
menyelidik
|
Contoh :
2 . Dilakukan Oleh Komunikator (sponsor)
Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorangan,
kelompok, masyarakat, lembaga atau organisasi, bahkan negara.
3.
Dilakukan dengan cara non Personal
Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan
dapat disebut iklan bila dilakukan melalui media (yang kemudian disebut dengan
media periklanan).
4.
Disampaikan untuk khalayak tertentu
Pesan yang di berikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target
khalayak. Bilamana target audience
diganti, maka sudah tentu akan mempengaruhi bentuk dan strategi pesan iklan.
5.
Dalam penyampaian tersebut, dilakukan dengan
cara membayar.
Istilah membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan
dengan cara barter berupa ruang, waktu dan kesempatan.
6.
Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak
tertentu.
Misalnya,
laku dan bertambahnya penjualan produk sehingga mendapatkan keuntungan materi.
DAFTAR PUSTAKA
- Liliweri, Alo, 1992. Dasar-dasar Komunikasi Periklanan, penerbit citra Aditya Bakti. Bandung
- Wright, Charles, 1998. Ssosiologi Komunikasi Massa, Rosda Karya, Bandung.
- Widyatama, Rendra,2009. Pengantar Periklanan, penerbit Pustaka Book Publisher, Yogyakarta
Berlanjut ke Jenis-Jenis Iklan yang akan di bahas pada halaman selanjutnya :)
selamat membaca sobat.... (^_^)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan Komentarnya agan-agan...